Iklim ekonomi yang berkembang selama decade 60-70an juga memaksa makin
manjunya teknologi pengolahan emas sehingga boming eksplorasi mulai di
seluruh dunia. Dan selame decade ini ditemukan beberap teknologi yang
mampu meningkatkan perolehan recovery emas bahkan untuk emas berkadar
rendah. Perkembangan ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi kimia
dan sekarang mulai beralih ke green chemistry.
Beberapa teknologi maju dan ekonomis untuk digunakan dalam proses penambangan dan pengolahan emas tersebut antara lain:
1. Carbon in Pulp (CIP)
Proses carbon in pulp atau CIP ini mulai dikembangkan di awal 70-an.
Proses ini adalah pelindihan batuan bijih emas melalui proses sianidasi
kemudian partikel emas dalam larutan kaya emas tersebut diserap oleh
pori-pori karbon. Karbon ini adalah akrbon active (activated carbon)
yang dapat di-recycle. Karbon berisi emas ini selanjutnya dicuci dan
dielektrolisa shingga menghasilkan dore bullion emas.
Proses
ini bisa menekan cost produksi dan menghasilkan recovery yang lebih
baik. Tidak hanya itu, ada juga hasil sampingan (by product) pengolahan
emas yaitu perak yang hadir dalam jumlah ekonomis.
2. Heap Leaching
Heap trickle adalah metode yang dikembangkan oleh Henin dan Lindstrom
untuk mengolah bijih berkadar rendah skala besar dengan cost production
kecil sehingga kadar di bawah cut of grade masih bisa ekonomis. Heap
trickle ini adalah proses pelindihan batuan emas kadar rendah yang
ditimbun, kemudian larutan berisi partikel logam disaring dan dipisahkan
dengan elektrolisa. Heap trickle dilakukan berulang-ulang dan dalam
skala besar. Di Indonesia, heap trickle ini dilakukan di PT. Newmont
Minahasa Raya di Sulawesi Utara.
3. Bijih Refraktori
Bijih refraktori adalah bijih emas yang tidak dapat diolah dengan cara
sianidasi sederhana karena terbungkus oleh mineral lain (terinklusi)
seperti sulfide atau telluroid. Namun bijih ini dapat disianidasi
setelah mengalami pemanggangan untuk merusakan partikel mineral
pembungkus emas. Bijih ini dapat diolah dengan klorinasi yang
dilanjutkan dengan sianidasidan presipitasi seng atau dengan CIP.
Metode biologis yang dikembangkan beberapa tahun terakhir adalah dengan
memanfaatkan bakteri pengkonsumsi mineral sulfide seperti thiobaccilus
ferroxidans. Bakteri ini akan “memakan” mineral sulfide sehingga emas
bisa di-leaching atau dikenal sebagai proses bio leaching.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar